Trenggalek - Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek menyalurkan bantuan sosial dan melakukan operasi pasar kepada.Sasarannya adalah pelaku ekonomi di sektor produksi, mulai dari sopir truck/angkutan, pedagang sayur keliling, satuan produksi pertanian dan beberapa sektor ekonomi lainnya.Kegiatan ini berlangsung di Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Selasa (6/12/2022).
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengatakan, jika Presiden RI berpesan agar jangan sampai inflasi naik.
" Jika saja inflasi naik, tentu saja nilai tukar rupiah akan melemah atau turun terhadap harga - harga komuditas.Oleh karena itu bantuan sosial yang menyasar kepada para petani supaya bisa menjaga harga kebutuhan pokok, " ucapnya.
Arifin menuturkan, selain menyasar petani, bantuan ini juga menyasar kepada pengusaha angkutan agar logistik tidak naik.Selain itu juga kepada para nelayan, pedagang sayur keliling dan lainnya.
" Salah satu alasan mengapa masyarakat miskin yang disasar agar harga - harga tidak mengalami kenaikan.Masyarakat miskin juga sudah mendapat bantuan mulai dari BPNT, PKH dan bantuan lainnya.Untuk bansos inflasi kita berikan kepada yang memiliki faktor produksi, " imbuhnya.
Arifin menyebut angka inflasi di Trenggalek berkisar di angka 5 koma, hampir sama dengan tingkat nasional.Targetnya adalah menurunkan angka di 4 koma.
Baca juga:
Atasi Antrean, Pertamina Siapkan SPBU Mobile
|
Sementara itu, Plt.Asisten Perekonomian dan Pembangunan sekda Trenggalek, Agus Setiyono menyampaikan, kenaikan harga BBM tentu akan berdampak pada kenaikan kebutuhan pokok.Sehingga, mengakibatkan inflasi.
" Untuk mengendalikan inflasi Pemkab telah melakukan beberapa upaya, yakni bantuan sosial dan oprerasi pasar, " ungkapnya.
Agus menegaskan, subsidi operasi pasar ini setinggi - tingginya tidak melebihi 40 persen beberapa sektor ekonomi dasar.
" Sama dengan arahan bupati, pengendalian inflasi ini kita menyasar sektor yang memiliki faktor produksi agar harga kebutuhan pokok stabil dan masyarakat bisa menjangkau, " tutupnya (ags).